Jumat, 25 April 2008

MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI

MODEL-MODEL SISTEM INFORMASI

A. Pendahuluan
Untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain, suatu perusahaan harus menggunakan sarana pendukung berupa kekuatan modal, sumber daya fisik dan sumber daya konseptual berupa informasi. Sumber daya konseptual sangat penting dalam menunjang kelangsungan hidup suatu organisasi. Informasi yang akurat, uptodate, dan dapat dipercaya sangat diperlukan dalam membantu pengambilan keputusan. Informasi yang real-time dapat mempercepat pengambilan keputusan dan langkah pemecahan permasalahan yang dihadapi organisasi tertentu.
Permasalahan yang dihadapi suatu organisasi atau perusahaan sangatlah kompleks, maka diperlukan suatu penyederhanaan permasalahan tersebut dalam bentuk pemodelan. Dengan model, manajer dapat lebih memahami permasalahan perusahaan, sehingga dengan pemilihan model yang tepat memudahkan manajer dalam pengambilan keputusan. Model yang memiliki keakuratan yang tinggi juga dapat memprediksikan kejadian di masa depan.
Organisasi fungsional adalah organisasi yang di dalamnya terdapat aktifitas-aktifitas akuntansi, pemasaran, produksi dan sebagainya. Setiap aktifitas tersebut harus memiliki suatu sistem informasi yang spesifik. Dengan sistem informasi yang spesifik setiap aktifitas perusahaan akan menghasilkan informasi yang berkualitas, sehingga perusahaan akan lebih kompetitif.

B. Model Sistem Informasi
Menurut Mc Leod dalam model adalah penyederhanaan (abstraction) dari sesuatu. Model mewakili objek atau aktifitas atau entitas. Model merupakan landasan yang digunakan oleh para manajer untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada perusahaan. Para manajer perlu mengidentifikasi jenis model yang akan digunakan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Pemilihan yang tepat terhadap model akan meningkatkan kompetisi sebuah perusahaan. Jenis model dibedakan menjadi empat, yakni sebagai berikut:
1. Model Fisik
Permasalahan atau entitas digambarkan dalam bentuk tiga dimensi. Model fisik dapat mengakomodasi hal-hal yang sulit diwujudkan dalam sistem dan objek yang nyata. Dalam perancangan suatu produk dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan model fisik dan apabila diperlukan perubahan, maka dapat dilakukan pada model fisiknya. Sehingga dapat menghemat biaya dalam perencanaan suatu produk.
2. Model Naratif
Model ini mengambarkan entitas secara langsung dengan lisan atau tulisan. Pendengar atau pembaca memahami entitas secara naratif. Model ini sering digunakan manajer karena sifatnya yang naratif. Semua komunikasi bisnis menggunakan model naratif, sehingga model naratif menjadi jenis model yang paling popular.
3. Model Grafik
Model ini menggambarkan entitas dalam bentuk garis, simbol, atau bentuk-bentuk gambar tertentu. Model grafik adalah model yang sangat efektif dalam menjelaskan suatu entitas. Para pengembang sistem dan programmer banyak dibantu oleh grafik, misalnya diagram alir (flowchart), diagram objek dan diagram hubung antar entitas.
4. Model Matematika
Model matematika sering digunakan dalam dunia bisnis. Semua rumus persamaan matematika termasuk dalam model ini. Keungggulan dari model ini adalah memiliki ketelitian tinggi dalam menjelaskan hubungan antar bagian dari suatu objek. Perhitungan matematika dapat menangani banyak permasalahan yang ada dalam perusahaan. Kondisi ini berbeda dengan model grafik yang terbatas hanya pada hubungan satu, dua atau tiga dimensia saja.
C. Manfaat Model
Model digunakan oleh para manajer untuk memecahkan permasalahan pada perusahaan. Pemilihan model yang tepat akan meningkatkan kinerja sebuah perusahaan. Secara spesifik, manfaat yang diperoleh dengan menggunakan model adalah sebagi berikut:
1. Mempermudah pengertian
Suatu model merupakan gambaran dari entitas permasalahan. Model suatu entitas lebih sederhana daripada entitas yang sebenarnya. Sehingga entitas jauh lebih mudah dipahami karena elemen-elemen dan hubungan antar elemen-elemennya disajikan dalam bentuk yang disederhanakan. Bila model telah dipahami, tahap demi tahap model tersebut dapat ditingkatkan menjadi semakin kompleks sehingga mendekati atau menyerupai entitas yang sebenarnya. Namun, bagaimanapun juga model hanya menggambarkan suatu entitas dan tidak akan pernah tepat sama dengan entiasnya. Model fisik menggambarkan bentuk objek yang akan dipelajari, model naratif menjelaskan secara detail maksud dari objek yang akan dipelajari. Setelah penjelasan dipahami, penjelasan tersebut digambarkan dalam bentuk grafik, dan langkah yang terakhir membuat persamaan matematika yang diperoleh dari analisis terhadap grafik yang dibuat. Jadi penggunaan model memudahkan para manajer untuk menyelesaikan masalah secara bertahap dengan menggunakan model-model sistem di atas.
2. Mempermudah komunikasi
Semua jenis model dapat mengomunikasikan informasi secara tepat dan akurat khususnya kapada orang-orang yang memahami makna dari bentuk kalimat, grafik, dan persamaan matematika yang digunakan dalam model tersebut. Hasil dari pemecahan masalah perlu dikomunikasikan antara manajer dan pembuat perangkat lunak atau manajer mengsosialisasikan keputusan yang diperoleh dengan menggunakan model grafik dan matematis. Dengan menggunakan komunikasi ini, diharapkan tidak akan terjadi perbedaan persepsi antar bagian dalam perusahaan.
3. Memprediksikan kejadian masa depan
Ketelitan sangat diperlukan dalam menentukan dalam menentukan entitas. Perkiraan dengan ketelitian tinggi, dapat membantu manajer untuk memprediksikan atau memperkirakan kejadian masa depan. Model matematika dapat menentukan kejadian di masa depan. Model matematika sering digunakan untuk memprediksikan masa depan karena mempunyai ketelitian dan keakuratan yang tinggi. Namun karena data-data yang dimasukkan ke dalam model biasanya didasarkan atas berbagai asumsi, manajer harus tetap menggunakan pertimbangan dan intuisi unuk mengevaluasi outputnya.

D. Model Matematika
Model matematika dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu model statis atau dinamis, model probabilistic atau deterministic, dan model optimasi atau subobtimasi.
1. Model statis atau dinamis
Model statis tidak menyertakan waktu sebagai variabel. Model ini berkaitan dengan suatu situasi pada satu titik waktu tertentu, seperti foto. Model yang menyertakan waktu sebagai variabel adalah model dinamis. Model ini menggambarkan perilaku entitas dari waktu ke waktu, seperti film.
2. Model probabilistic atau deterministic
Cara lain mengelompokkan model adalah berdasarkan apakah formulanya mencakup probabilitas atau tidak. Probabilitas adalah peluang terjadinya sesuatu. Probabilitas berkisar dai 0,00 ( sesuatu yang sama sekali idak mungkin) hingga 1,00 ( esuatu yang pasti). Model yang mencakup probabilitas disebut model probabilistic, sebaliknya model yang tidak mencakup probabilitas disebut model deterministik.

3. Model optimasi atau suboptimasi
Model optimasi adalah suatu model yang memilih model solusi terbaik dari berbagai alternative. Suatu model dapat menjadi model optimasi bila masalahnya terstruktur dengan sangat baik. Model suboptimasi disebut satisficing model, yaitu model yang memungkinkan manajer memasukan serangkaian keputusan, kemudian model memproyeksikan hasil-hasilnya. Model tidak akan menunjukan keputusan mana yang terbaik diantar output yang dihasilkan, tetapi manajerlah yang harus memilih dan menentukannya
§ Contoh Model
Eksekutif perusahaan kadang-kadang menggunakan model matematika untuk membuat beberapa kunci keputusan. Dengan model ini para eksekutif dapat mensimulasikan efek dari :
1. Harga produk
2. Jumlah investasi yang ditanam, yang sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk.
3. Jumlah yang akan diinvestasikan dalan aktivitas-aktivitas pemasaran.
4. Jumlah yang akan diinvestasikan dalam aktivitas-aktivitas riset dan pengembangan (research and development)
Selanjutnya bila diperlukan eksekutif, dapat dibuat simulasi untuk empat kuartal dari suau aktivitas dan memproduksi dua laporan, pertama laporan operasional yang memasukan nilai-nilai nonmoneter, seperti pasar potensial (permintaan produk) dan kapasitas produksi. Laporan kedua yaitu laporan yang bersifat moneter seperti laporan mengenai laba perusahaan.
§ Keuntungan dan Kerugian Pemodelan
Penggunaan model-model maematika oleh seorang manajer dapat memberikan keuntungan dengan cara-cara seperti yang tersebut di bawah ini :
1. Proses pemodelan dapat menjadi sebuah pengalaman belajar bagi manajer. Adakalanya sesuatu yang baru diperoleh dengan mempelajari sistem fisik melalui proyek pemodelan
2. Kecepatan proses simulasi memungkinkan sejumlah besar alternative dimasukkan untuk dipertimbangkan karena simulasi memiliki kemampuan untuk mengevaluasi pengaruh dari sebuah keputusan dalam waktu singkat. Dalam waktu beberapa menit proses simulasi dapat memperkirakan hasil operasi perusahaan selama beberapa bulan, beberapa kuartal bahkan beberapa tahun.
3. Seperti yang sudah kita ketahui, model memiliki kemapuan untuk meramal atau memperkirakan masa depan. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh metode-metode penghasil informasi lainnya.
4. Biaya penggunaan model jauh lebih murah dari pada metode trial and error. Proses pemodelan memerlukan biaya yang cukup tinggi terutama dalam mengembangkan perangkat lunak dan perangkat keras untuk simulasinya, tetapi biaya yang dikeluarkan tidak sebesar biaya yang hilang akibat mengambil keputusan yang salah yang menyebabkan kerugian yang nyata bagi perusahaan.
Keuntungan pemodelan ini dapat berkurang karena adanya dua kelemahan dasr dari model, yaitu :
1. Kesulitan dalam pemodelan suatu sistem bisnis akan menghasilkan model yang tidak mampu menampung semua pengaruh terhadap entitas. Sebagai contoh, dalam model, seorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai untuk elemen-elemen data skenario. Selain itu persamaan matematika juga bisanya hanya mendekati sifat-sifat dari suatu entitas, tapi tidak akan sama persis dengan keadaan entitas yang sesungguhnya. Ini berarti diperlukan pertimbangan dan penilaian yang seksama dalam menerapkan keputusan yang diambil berdasarkan hasil-hasil simulasi.
2. Diperlukan kemampuan yang tinggi di bidang matematika untuk menggunakan dan mengembangkan model yang lebih kompleks. Juga diperlukan keahlian untuk menginterpretasikan atau menterjemahkan output secara benar

E. Sistem Fisik
Sebuah perusahaan dapat berkompetensi jika mampu menggabungkan sumber daya fisik dan konseptual. Jika sebuah perusahaan merupakan suatu sistem terbuka, maka terdapat empat sumber daya fisik, yaitu material, mesin, uang, dan sumber daya manusia.
1. Arus material
Material diterima dari pemasok bahan baku dan komponen rakitan. Bahan baku dan komponen rakitan terlebih dahulu disimpan dalam gudang sampai suatu saat digunakan dan diproses untuk menghasilkan barang jadi. Barang jadi ini biasanya tidak langsung dikirim, namun disimpan dulu dalam gudang penyimpanan barang jadi sampai menungu Delivered Order (DO) untuk dikirimkan kepada pelanggan.
2. Arus personil
Personil berupa calon pegawai yang akan bekerja pada perusahaan tersebut. Pegawai ditempatkan pada bidang keahliannya. Pegawai dapat bekerja sampai pensiun ataupun dapat diberhentikan karena ketidakcocokkan dengan atasan atau manajemen.
3. Arus mesin
Mesin diperoleh dari pemasok. Keberadaan mesin dalam perusahaan berlangsung dalam jangka waktu yang lama, namun jika sudah usang biasanya bisa ditukar tambah dengan mesin yang baru.
4. Arus uang
Modal identik dengan uang, meskipun tidak selalu demikian. Sumber utama modal diperoleh dari pemilik perusahaan. Selain uang, modal dapat berupa cek, giro dan surat berharga lainnya.
Sistem konseptual dibagi menjadi dua yaitu sistem lingkaran terbuka yang merupakan sistem lingkaran dengan mekanisme pengendalian atau umpan balik dan sistem lingkaran tertutup adalah sistem yang merupakan sistem yang mepunyai lingkaran umpan balik tetapi tidak bekerja semestinya. Mekanisme pengendali dapat mengendalikan keluaran dengan penyesuaian-penyesuaian input.

F. Dimensi Informasi
Untuk menentukan dimensi informasi, terlebih dahulu diketahui siapa pengolah informasi yang sesungguhnya. Alur informasi tidak selalu berjalan dari sistem fisik menuju manajer. Sebagian besar, para manajer menerima informasi dari para manajer tingkat yang lebih rendah. Ada suatu mekanisme yang mengatur yaitu pengolah informasi.
Dari pengolah informasi ini, para manajer menentukan keluaran yang harus disediakan oleh pengolah informasi. Dalam melakukan proses ini, perlu dipertimbangka dimensi–dimensi informasi, yaitu:
1. Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika berkaitan langsung dengan masalah yang ada, manajer harus mampu memilih informasi yang diperlukan tanpa harus membaca seluruh informasi mengenai subjek lain.
2. Akurasi
Manajer harus menerima informasi yang akurat mengenai semua hal yang berhubungan dengan perusahaan khususnya yang berhubungan dengan uang seperti pembayaran gaji, penagihan, dan piutang.
3. Ketepatan waktu
Informasi harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tak terkendali atau kesempatan menghilang. Manajer harus mampu memberikan informasi mengenai keadaan yang sedang terjadi


4. Kelengkapan
Semua informasi yang diterima manajer haruslah lengkap dan tidak terlalu banyak yang dapat membuatnya ‘tenggelam’ dalam lautan informasi yang tidak diperlukan.
Standar untuk melakukan aktifitas yang dilakukan dalam mengelola informasi yang ada adalah dengan management by exception. Keuntungan yang diperoleh dengan cara ini adalah sebagai berikut:
1. Manajer tidak perlu membuang waktu untuk memantau aktifitas yang sedang berlangsung secara normal
2. Keputusan yang dibuat menjadi lebih sedikit, sehingga tiap keputusan dapat memperoleh perhatian lebih menyeluruh
3. Perhatian dipusatkan pada peluang yang memberikan keuntungan maksimal
Sedangkan kendala-kendalanya yang memerlukan perhatian khusus adalah
1. Untuk bidang bisnis tertentu, tidak dapat dilakukan dengan mudah untuk menentukan standar secara kuantitas
2. Diperlukan sistem informasi yang sangat akurat untuk memantau kinerja sistem.
3. Perlu pengawasan ketat terhadap standar yang akan dibuat
4. Manajer tidak boleh pasif, namun diperlukan suatu keaktifan untuk memperoleh tujuan yang diinginkan

G. Sistem Informasi Fungsional
Sistem informasi fungsional biasanya terdapat pada sebuah organisasi fungsional yang didalamnya terdapat akuntansi, pemasaran, produksi dan sebagainya. Sistem Informasi Akuntansi memelihara dan mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi pada organisasi tersebut. Sistem Informasi Penjualan dan Pemasaran menagani penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang dihasiilkan organisasi tersebut. Sistem Informasi Manufaktur atau lebih dikenal dengan Sistem Informasi Produksi bertugas untuk mengatur produktifitas dari sebuah organisasi dan Sistem Informasi Keuangan bertugas untuk mengelola asset-aset keuangan dari sebuah organisasi.

1. Sistem Informasi Akuntansi
Dalam suatu perusahaan atau organisasi funsional memiliki bagian akuntansi dan keuangan. Fungsi bagian keuangan dan akuntasi adalah:
(1) Bertanggungjawab memelihara dan mengelola aset-aset keuangan perusahaan. Hal ini dilakukan agar dapat menentukan pengembalian modal maksimal dari aset-aset keuangan tersebut.
(2) Menetapkan tujuan investasi jangka panjang perusahaan dan menyediakan perkiraan jangka panjang atas kinerja keuangan perusahaan.
(3) Mengatur dan mengendalikan sumber daya keuangan perusahaan.
(4) Mendukung keuangan dan akuntansi dengan menyediakan workstation dan peranti analisis untuk merancang investasi agar modal yang ditanamkan bisa kembali secara maksimal.
(5) Dapat melacak alur dana perusahaan melalui transaksi seperti cek gaji, pembayaran ke penjual, dan laporan surat-surat masuk.
Bagian akuntansi harus memiliki Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang bertugas mengumpulkan data, mengubah data menjadi informasi yang digunakan perusahaan dan luar perusahaan. Tugas dari SIA antara lain:
(1) Mengumpulkan data
Proses mengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan catatan yang dapat berasal dari lingkungan perusahaan atau berasal dari luar lingkungan perusahaan.
(2) Manipulasi data
Data yang telah dikumpulkan diubah menadi informasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:


a. Klasifikasi
Data mentah yang telah dikumpulkan diklasifikasikan sesuai denagn karakteristiknya, dengan memberikan kode yang berupa nomor, simbol-simbol tertentu atau kumpulan beberapa karakter. Misalnya data pegawai diberi kode Nomor Induk Pegawai (NIP), data mahasiswa diberi kode Nomor Induk Mahasiswa (NIM).
b. Pengurutan
Data yang telah berkode diurutkan sesuai dengan jenis dan karakteristiknya. Teknik pengurutan dapat dilakukan secara ascending (urut naik) maupun secara descending (urut turun). Misalnya data gaji karyawan diurutkan sesuai dengan nomor induk pegawai.
c. Perhitungan
Setelah data diurutkan maka data diposes dengan perhitungan aritmatika dan logika. Misalnya apakah data gaji karyawan tersebut ada pemberian bons karena prestasi yang dibuat dan tidak pernah absen.
d. Pengikhtisaran
Sekumpulan data yang ada dapat dilakukan sintesis atau disarikan atau disimpulkan sehingga dapat memberikan arti dan informasi yang berguna bagi pemakai.
(3) Penyimpanan data
Data yang telah dikumpulkan dan dimanipulasi, kemudian disimpan ke media penyimpanan sehingga dapat digunakan kembali apabila diperlukan. Media penimpanan berupa floppy disk, magnetic tape, optical disk, compact disk (CD), flash disk, paper form dan sebagainya.
(4) Penyiapan dokumen
Setiap data dan informasi yang telah diimpan dalam media penyimpanan, dapat disiapkan untuk keperluan pribadi ataupun perusahaan. Dokumen yang dipakai sebagai output apabila dokumen tersebut dipesan oleh penguna atau dikeluarkan sesuai dengan penjadwalan yang telah dibuat.

2. Sistem Informasi Keuangan
Sistem Informasi Keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan mengenai keuangan dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya keuangan dalam perusahaan. Data keuangan tidak hanya berasal dari internal namun juga berasal dari eksternal. Menurut kadir (2003), sistem informasi keuangan terdiri dari beberapa subsistem, antara lain:
(1) Subsistem Intelejen Keuangan
Subsistem ini berfungsi untuk mengidentifikasikan sumber-sumber keuangan dari eksternal. Sumber eksternal dapat diperoleh dari pemegang saham dan masyarakat keuangan. Tujuan dari sumber eksternal ini adalah untuk menambah dana bagi perusahaan.
(2) Subsistem Audit Keuangan
Subsistem ini berfungsi untuk memeriksa (auditing) terhadap keuangan yang ada di perusahaan. Auditing hanya dilakukan pada internal perusahaan saja.
(3) Subsistem Pemprosesan Transaksi
Subsistem transaksi berupa Sistem Informasi Akuntansi.
(4) Subsistem Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Subsistem ini berfungsi untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan dan proyeksinya dalam bisnis. Selain itu, digunakan untuk menganalisis alternatife lain untuk pendanaan.
(5) Subsistem Manajemen Dana
Subsistem ini bertujuan untuk mengelola aset seperti kas dan saham dengan manfaat tinggi dan resiko kecil. Salah satu tugas bagian ini adalah dapat memberikan saran untuk menjual atau membeli saham.
(6) Subsistem Pengendalian Keuangan
Subsistem ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dan dampak keuangan terhadap pengeluaran modal.
Model dari Sistem Informasi Keuangan McLeod dapat digambarkan pada Gambar 1 berikut:


Database
Accounting information system
Internal audit subsystem
Financial intelligence subsystem
Forecasting subsystem
Funds management subsystem
Control subsystem
Input subsystem
output subsystem
users
Data Informasi
Internal source
environmental source













Gambar 1: Model Sistem Informasi Keuangan

3. Sistem Informasi Manufaktur
Bagian produksi dan pabrikasi merupakan bagian utama dalam perusahaan atau organisasi fungsional. Fungsi dari bagian produksi dan pabrikasi adalah:
(1) Bertanggungjawab dalam memproduksi barang dan jasa. Sistem ini mengerjakan perencanaan, pengembangan, dan pemeliharaan fasilitas produksi.
(2) Menganalisis dan memonitor biaya dan sumber-sumber pabrikasi dan produksi.
(3) Menciptakan dan mendistribusikan pengetahuan atau keahlian desain untuk mengendalikan proses produksi.
Sistem Informasi Manufaktur merupakan sistem informasi yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi. Sistem ini mencangkup seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses. Sistem Informasi Manufaktur terdiri dari
(1) Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan data input bagi aplikasi manufaktur. Bentuk data input ini berupa terminal yang ditempatkan di beberapa bagian kerja.
(2) Sistem Rekayasa Industri
Terdiri dari para industrial engineer yang mempelajari proses produksi agar lebih efisian.
(3) Subsistem Intelegent Manufaktur
Menyediakan data dan informasi bagi perusahaan, pemasok dan serikat buruh.


Database
Accounting information system
Industrial engineering subsystem
Manufacturing intelligence subsystem
Production subsystem
inventory subsystem
Cost subsystem
Input subsystem
output subsystem
users
Data Informasi
Quality subsystem
Internal source
environmental sourceModel dari sistem informasi manufaktur menurut McLeod dapat digambarkan pada Gambar 2 berikut:











Gambar 2: Model Sistem Informasi Manufaktur

4. Sistem Informasi Pemasaran
Sistem Informasi Pemasaran menyediakan informasi yang berhubungan dengan aktivitas-aktivitas pemasaran perusahaan. Dalam Sistem Informasi Pemasaran terdapat input dan output. Setiap output subsistem menyediakan informasi mengenai elelmen penting atau elemen penentu (critical element) dalam marketing mix atau pemasaran campuran. Pemasaran campuran terdiri dari empat bagian utama yang harus dikelola oleh manajemen agar sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen serta menguntungkan bagi perusahaan.
(1) Subsistem Produk
Subsistem produk menyediakan informasi tentang produk-produk perusahaan.
(2) Subsistem Tempat
Subsistem tempat menyediakan informasi mengenai jaringan distribusi perusahaan.
(3) Subsistem Promosi
Subsistem promosi menyediakan informasi tentang kegiatan-kegiatan pengiklanan dan penjualan produk perusahaan.
(4) Subsistem Harga
Subsistem harga yang bertugas membantu manajer membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan harga produk.
Sebagai tambahan ada subsistem kelima yang disebut subsistem campuran integrasi, yaitu subsistem yang memungkinkan manajer untuk mengembangkan strategi yang menggabungkan dan mempertimbangkan berbagai informasi yang diperoleh melalui keempat sistem di atas. Sebagai contoh, informasi yang disediakan oleh subsistem campuran integrasi adalah informasi mengenai ramalan atau perkiraan penjualan, informasi ini didapatkan dengan mempertimbangkan interaksi antara subsitem-subsistem pemasaran campuran.

Fungsi bagian penjualan dan pemasaran adalah:
(1) Bertanggungjawab dalam menjual produk-produk atau layanan perusahaan.
(2) Mengidentifikasi pelanggan dengan produk atau layanan perusahaan, mengetahui apa yang mereka butuhkan, merencanakan dan mengembangkan produk dan jasa untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
(3) Menghubungi pelanggan, menjual produk dan jasa menerima pesanan, dan menindaklanjuti penjualan. Sistem penjualan dan pemasaran mendukung aktivitas-aktivitas tersebut.
Menurut McLeod (2000), Sistem Informasi Pemasaran terdiri dari beberapa subsistem, yakni sebagai berikut:
(1) Subsistem riset pemasaran
Merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data pelanggan dan calon pelanggan dengan menjalankan studi-studi kasus.
(2) Subsistem informasi pemasaran
Merupakan subsistem yang berhubungan dengan pengumpulan, pencatatan dan analisis data data lingkungan yang menginformasikan aktifitas-aktifitas manajeman perusahaan pesaing, aktivitas-aktivitas pelanggan serta elemen-elemen yang dapat mempengaruhi operasi pemasaran.
(3) Subsistem Pemprosesan Transaksi
Merupakan subsistem berupa sistem informasi akuntansi. Sistem Pengolahan Transaksi mempunyai peranan mengumpulkan data dari sumber data internal dan lingkungan dan memasukannya ke dalam database.
(4) Subsistem produk
Berguna membuat rencana produk baru.

(5) Subsistem tempat
Berguna untuk pengambilan keputusan terhadap penentuan tempat yang sesuai dengan pemasaran produk yang dihasilkan.
(6) Subsistem promosi
Berfungsi untuk melakukan analiis terhadap promosi yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan.
(7) Subsistem harga
Berfungsi untuk membantu menetapkan harga terhadap produk yang dihasilkan.
(8) Subsistem peramalan penjualan
Berfungsi untuk melakukan peramalan penjualan.
Model dari sistem informasi pemasaran menurut McLeod dapat digambarkan pada Gambar 3 berikut:
Internal source
environmental source


Database
Accounting information system
Industrial engineering subsystem
Manufacturing intelligence subsystem
Product subsystem
Place subsystem
Price subsystem
Input subsystem
output subsystem
users
Data Informasi
Promotion subsystem
Integrated-mix subsystem
Internal source
environmental source











Gambar 3: Model Sistem Informasi Pemasaran


5. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumber daya manusia (SISDM), biasanya disebut dengan human resource information system (HRIS) menyediakan informasi kepada seluruh manajer perusahaan mengenai sumber daya manusia perusahaan. Fungsi SISDM adalah:
(1) Bertanggungjawab untuk menarik, mengembangkan, dan memelihara satuan kerja perusahaan.
(2) Mendukung aktivitas misalnya mengidentifikasikan potensi-potensi karyawan, memelihara catatan lengkap atas tiap karyawan dan menciptakan program untuk mengembangkan talenta dan ketrampilan karyawan.
Model SISDM menurut Mcleod dapat digambarkan pada Gambar 3 berikut:
Internal source
environmental source

Database
Accounting information system
Human resource research subsystem
Human resource intelligence subsystem
Work force planning subsystem
Recruiting subsystem
Compensation subsystem
Input subsystem
output subsystem
users
Data Informasi
Wor force management subsystem
benefit subsystem
Environment reporting subsystem
Internal source
environmental source











Gambar 3: Model Sistem Informasi Sumber Daya Manusia



SSISDM terdiri dari subsistem-subsistem sebagai berikut
(1) Subsistem penggajian
Merupakan subsistem yang berkaitan dengan penggajian, upah dan tunjangan. Subsistem ini merupakan bagian dari SIA.
(2) Subsistem riset SDM
Menangani penelitian mengenai analisis dan evaluasi jabatan, serta penelitian tentang keluhan yang disampaikan pegawai.
(3) Subistem intelegent riset
Merupakan subsistem yang menggunakan informasi eksternal yang berhubungan dengan isu-isu seputar sumber daya manusia yang diperoleh dari pemerintah, pesaing, pemasok, serikat buruh dan lembaga keuangan .
(4) Subsistem perencanaan
Menangani identifikasi sumber daya manusia dalam perusahaan yang digunakan untuk menentukan sasaran jangka panjang perusahaan.
(5) Subsistem perekrutan
Kegiatan yang dilakukan adalah menangani aktifitas yang berhubungan dengan perekrutan karyawan.
(6) Subsistem manajemen tenaga kerja
Tugas dari subsisten manajemen tenaga kerja adalah untuk meningkatkan kemampuan pegawai dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan.
(7) Subsistem pelaporan lingkugan
Merupakan subsistem yang menghasilkan laporan yang digunakan lingkungan perusahaan, terutama pemerintah dan serikat buruh.
Setiap output subsistem memberikan aspek tertentu dari manajemen sumber daya manusia seperti perencanaan, perekrutan tenaga kerja baru, pengaturan tenaga kerja, kompensasi untuk pekerja, peningkatan kesejahteraan pekerja, dan mempersiapkan laporan-laporan mengenai sumber daya manusia yang diminta oleh lingkungan, terutama lembaga pemerintahan.

6. Sistem Informasi Geografis
Menurut Robert A Leitch dan K. Roscoe Davis pada dasarnya Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu bagian dari sistem informasi. Otomatisasi SIG dikembangkan pertama kali oleh Canadian. SIG didefinisikan sebagai sistem yang diimplementasikan dengan hardware dan software untuk menyusun, menyimpan, memperbarui / mengubah data, memanipulasi, mengolah, menganalisis dan mengkombinasikan data biasa dengan geografi untuk menghasilkan informasi berbasis geografi yang berkualitas.
SIG bermanfaat bagi manajer untuk membuat keputusan mengenai penentuan lokasi tertentu. Data dari lokasi tersebut berupa gambar yang diolah dan diubah menjadi suatu gambar digital. Dalam SIG, dunia nyata (real world) dijelaskan dengan menggunakan peta digital (data geografi), yang menjelaskan lokasi suatu tempat dan data atribut dengan sebuah tabel. Kedua tipe data yang berbeda tersebut yaitu data geografi dan data atribut disimpan dalam database. Dengan menggunakan cara tradisional, data geografi ditampilkan dari peta dengan menggunakan simbol, garis dan warna.
Banyak peta mempunyai legend yang berisi dan menjelaskan elemen-elemen data geometri, misalnya garis hitam tebal untuk jalan besar. Peta dapat menampilkan dan menyimpan data geografi dengan efektif, tetapi peta juga mempunyai keterbatasan, yaitu: informasi yang disimpan banyak ditampilkan di dalam peta yang terbatas dan biasanya untuk keperluan tertentu. Perubahan pada peta jarang sekali terjadi karena hampir selalu berbeda di anatar kebutuhan pemakai yang banyak. Sedangkan user, dalam melakukan analisisnya terhadap informasi geografis yang ada juga membutuhkan perangkat keras komputer dan perangkat lunak pendukung.
SIG diartikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menanalisis dan menghasilkan data bereferensi geografi atau data geospatial, untuk mendukung pengambilaan keputusan dalam perencanaan dan pengolelolaan penggunaan lahan, suber daya alam, lingkungan transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.
Sedangkan menurut International GIS Dictionary, Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer untuk melakukan capture, mengatur, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data spasial yang mereferensikan permukaan bumi.
Komponen utama SIG adalah sistem komputer, data geospasial dan pengguna
Sistem komputer
Sistem komputer
Sistem komputer
Hardware dan software untuk pemasukan, penyimpanan, pengelolaan, analisis, tampilan data dsb
Desain standar, pemutakhiran/updating, analisis dan penerepan
Peta, foto udara, citra satelit, data statistik, dll








Gambar 4: komponen kunci dalam SIG

Sistem komputer terdiri dari pernagkat keras (Hardware), perangkat lunak (Software) dan prosedur untuk penyusunan pemasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan (modeling), dan penayangan data geospasial. Sedangkan sumber-sumber data geospasial adalah peta digital, foto udara, citra satelit, tabel statistik dan dokumen lain yang berhubungan.
SIG bekerja dengan menggunakan referensi data dengan bentuk geografi atau bentuk data spasial. Data spasial berupa layer yang dapat disusun menjadi satu kesatuan. Data spasial terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut.
(1) Peta
Spasial data menyimpan data dalam bentuk gambar secara fisik, sehingga diperlukan proses scanning gambar peta. Tipe yang berupa titik (tidak mempunyai linear), garis (tidak memiliki dimensi), area/polygon (bersifat dua dimensi dan dibatasi oleh garis yang mengelilingi area tersebut).
(2) Data vektor
Posisi dari peta yang terdiri dari X, Y, Z. format vektor berbentuk garis yang dapat mnggambarkan lokasi dan batas wilayah secara tepat.
(3) Data raster
Merupakan gambar peta secara general seperti pixel yang disimpan dalam matrix grid. Data ini dapat menjelaskan lebih detail dari data vektor tersebut setelah semua pixel disimpan dalam matrix grid.
Sistem Informasi Geografis biasanya digunakan untuk masalah dalam skala daerah luas dan banyak diaplikasikan oleh semua bidang kegiatan usaha dengan permasalahan yang luas.
Data geografi dapat disimpan dalam format vektor dan raster. Menggunakan format vektor 2 dimensi, data dapat disimpan dalam koordinat (x,y). Oleh karena itu SIG dapat:
(1) Menerima gambar geografi yang dimasukkan dalam scanner dan digital maps image.
(2) Dapat melakukan manipulasi data geografi untuk tujuan berbeda.
(3) Dapat memasukkan database manajer terutama relational sistem manajemen basis data
(4) Dapat menampilkan hasil secara visual terutama peta dan grafik
Beberapa software yang dapat digunakan dalam sistem informasi gografis, antara lain sebagai berikut,
(1) Arc View
Arc View merupakan salah satu software pengola data sapsial yang cukup handal. Dengan didukung oleh berbagai kemampuannya, Arc View mampu menangani brbagai perolehan, pengolahan hingga penyajian informasi data,
(2) ArcInfo
Arc Info merupakan salah satu software yang digunakanuntuk mengoptimalisasi, menganalisis, dan menampilakan data geografi.
(3) Jshape
JShape merupakan komponen software berbasis java yang memberikan izin untuk menampbah pemetaan dalam aplikasi yang dibuat, khususnya yang berbasis web.
Pengolahan data spasial merupakan hal yang penting dalam pengelolaan lingkungan. Pengelolaan yang tidak benar dapat menimbulkan berbagai dampak yang merugikan. Bencana alam skala besar dan kecil merupakan contoh dari sistem pengelolaan data spasial yang tidak terencana dan teroganisir dengan baik. Pengelolaan lahan selalu memanfaatkan berbagai data baik data spasial terestris maupun data penginderaan jauh.
Pengelolaan data spasial banyak memanfaatkan berbagai teknologi baik dalam penyediaan, penyimpanan, pengelolahan, atau penyajian data. Pemanfaatan teknologi ini dimaksudkan untuk peningkatan akurasi dan efektivitas sistem pengolahan itu sediri. Teknologi yang banyak digunakan adalah teknologi yang terkait dengan Sistem Informasi Geografis.
SIG dapat diaplikasikan untuk keperluan medis dan digunakan dalam melakukan visualisasi dan analisis pada data epidemologi, dan selanjutnya dimanfaatkan oleh para administrator untuk melakukan proses perencanaan, analisis, monitoring dan manajemen terhadap kesehatan.
Dr. C.P Jhonshon dan Dr. Jasmine, menjelaskan bahwa SIG sengat berperan terhadap proses analisis data epidemologi. Beberapa informasi jika digambarkan secara bersamaan dapat membentuk suatu alat manajemen monitoring kesehatan dan juga program yang digunakan untuk mengawasi kesehatan manusia secara menyeluruh. Software gabungan dari SIG dengan bidang medis ini, menurut GeoHealth, data membantu memvisualisaikan data pada kliniknya. Informasi kesehatan sangat berhubungan dengan representasi grafik dari tubuh manusia dan untuk mengetahui letak (secara geografis) penyakit yang sedang diderita (Dr. C.P Jhonshon dan Dr. Jasmine, 2001).
Yang disebut sebagai manajemen data dalam hal ini adalah SIG dapat digunakan untuk mengggambarkan, menyimpan dan memegang kendali secara geografis, kemampuan SIG melakukan eliminasi terhadap duplikasi data, serta kemampuan SIG dalam melakukan proses pemantauan terhadap temperatur udara, penggunaan lahan dari satelit. Dalam bidang kesehatan dapat dicontohkan dalam pemantauan proses operasi pada tubuh manusia secara terkomputerisasi.
SIG dapat melakukan visualisasi terhadap informasi, maksudnya SIG mampu melakukan generate terhadap suatu peta thematik, melakukan penawaran terhadap simbol untuk melakukan pewarnaan terhadap simbol untuk menentukan dan membedakan vektor suatu objek (Gatis and Ord, 1998). Dalam bidang kesehatan dapat dicontohkan pada survey yang dilakukan di India pada penderita penyakit malaria, SIG berperan dalam melakukan pencarian lokasi penyebaran penyakit tersebut. Kesimpulannya dengan SIG, pengguna dapat memvisualisaikan dan menganalisis suatu area studi berdasrkan lokasi unsur geografis tertentu (Vinogradov et al, 2000).
Dalam bidang kesehatan kemampuan SIG dapat juga dikendali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukannya. Secara umum, terdapat dua jenis fungsi analisis yaitu fungsi analisis spasial dan fungsi analisis atribut (basis data atribut). Sebagai contoh adalah proses pengklasifikasian terhadap suatu penyakit. Beberapa aplikasi bidang medis dengan SIG, antara lain sebagai berkut:
(1) Pencarian secara geografis pendistribusian obat-obatan
(2) Peramalan (forecast) terhadap musim penyakit.
(3) Pencarian lokasi rumah sakit terdekat
(4) Penginformasian kesehatan yang digambarkan secara geografis pada internet.

7. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem Informasi Eksekutif adalah sistem yang menyediakan informasi kepada manajer tingkat atas mengenai kinerja perusahaan secara menyeluruh. Sering juga digunakan istilah Sistem Pendukung Eksekutif. Sistem Informasi Eksekutif perusahaan biasanya berupa unit komputer khusus eksekutif yang dihubungkan dengan jaringan pusat komputer. Konfigurasi unit komputer khusus eksekutif berupa PC dengan unit penyimpan data sekunder yang menyimpan database eksekutif. Database ini berisi data dan informasi yang telah di preproses oleh komputer pusat perusahaan.
Eksekutif menggunakan informasi preproses tersebut yang untuk menghasilkan informasi preformat atau untuk melakukan sedikit pengolahan data. Model Sistem Informasi Eksekutif juga menunjukan komposisi dari komputer pusat yang berhubungan dengan Sistem Informasi Eksekutif. Data dan informasi bisa dimasukan kedalam database resmi dari sumber-sumber eksternal, juga berita terbaru serta penjelasan suatu peristiwa bisa dimasukkan oleh anggota staf menggunakan unit komputer mereka sendiri. Selain dari database resmi, Sistem Informasi Eksekutif juga memakai data-data dari e-mail milik eksekutif dan perpustakaan perangkat lunak perusahaan untuk menghasilkan sistem informasi eksekutif.
Walaupun secara umum para eksekutif lebih memilih informasi dalam bentuk yang ringkas, tetapi juga ada eksekutif yang menyukai informasi lebih detail. Perancang Sistem Informasi Eksekutif merancang sistem yang fleksibel unuk merespon kecenderungan ini, sehingga eksekutif dapat memilih mana yang lebih sesuai untuk mereka gunakan satu pendekatan telah digunakan untuk membuat sistem dengan kemampuan drill-down. Dengan pendekatan ini, ekskeutif dapat menampilkan ringkasan informasi kemudian secara bertahap tampilan ini diturunkan tingkat lebih rendah, yaitu tingkat yang berisi detail dari ringkasan pada tingkat sebelumnya. Penurunan tingkat ini sampai pada tahap informasi ditampilkan dalam bentuk yang paling detail. Eksekutif dapat berhenti dimana saja sesuai dengan tingkat detail yang mereka perlukan.

Tidak ada komentar: